EVENT / Others / July 2020

Protokol New Normal untuk Para Vendor Pernikahan

Membahas pernikahan memasuki era “new normal” di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini membutuhkan beberapa adaptasi. Di masa ini, peraturan tentang pelaksanaan pernikahan pun banyak berubah, tak terkecuali bagi para vendor. Oleh karena itu, Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia merilis protokol baru untuk bisnis jasa boga dan resepsi pernikahan. Protokol tersebut mengatur seluruh aspek mulai dari wedding organizer, venue, katering, dekorasi, fotografi dan videografi, sanggar rias atau MUA, hingga aspek kesehatan.

Dilansir dari dokumen yang diterima CNNIndonesia.com, protokol tersebut sudah disetujui tiga orang berpengaruh dalam industri pernikahan. Ketiga orang tersebut yakni Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pernikahan dan Gaun (APPGINDO), Ketua Umum DPP Perhimpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia, serta Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI).

 

Protokol New Normal

Adapaun protokol tersebut menyatakan, pertama seluruh wedding organizer yang menjadi anggota Hastana harus mengusung prinsip Hygiene, Adaptive, Solutive, Team, and non-touch Action (HASTANA). Hygiene meliputi pendataan seluruh personil yang terlibat mulai dari suhu tubuh, hingga surat keterangan sehat dan lainnya. Lalu, seluruh wedding organizer akan membawa 2 hingga 3 pakaian yang berbeda saat hajatan. serta diharuskan mencuci tangan secara berkala.

Kedua, hotel dan gedung disarankan untuk diisi hanya 50% dari kapasitas normal. Artinya, jumlah tamu undangan akan dikurangi dan waktu resepsi akan dibagi menjadi beberapa sesi. Jangan lupa menyediakan ruang khusus bagi tamu yang memiliki suhu tubuh 37,5 celcius serta menyiapkan hand sanitizer.

Ketiga, semua karyawan katering harus dalam keadaan sehat. Jika ada yang memiliki suhu di atas 37,2 derajat dan memiliki gejala Covid-19, tidak diperbolehkan bekerja. Pekerja juga harus menggunakan peralatan sesuai peraturan yang berlaku. Kebersihan dapur juga harus diperhatikan mulai dari ruangan dan infrastrukturnya hingga menyediakan menu sehat yang variatif.

Keempat, anjuran untuk bagian dekorasi adalah dengan menyediakan pelaminan berjenjang, menggunakan level dan dibuat lebih lebar. Tentunya, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan disepakati semua yang terkait. Tim dekorasi juga harus menyediakan spot hand sanitizer di beberapa titik lokasi serta disarankan menerapkan konsep labirin untuk jalur antrean.

Kelima, vendor fotografi dan videografi juga tak luput dari pengecekan kesehatan personal serta kebersihan alat yang akan digunakan. Fotografer dan videografernya juga diwajibkan memakai masker dan sarung tangan. Mereka juga dianjurkan tak menerima foto melalui ponsel genggam tamu undangan. Foto bersama juga harus diberi jarak dan tidak boleh berdekatan demi mematuhi protokol social distancing. Selain itu, interaksi tamu undangan dengan pengantin di pelaminan diganti dengan ucapan melalui video yang tempatnya sudah dipersiapkan.

Keenam, bagi perias atau makeup artist harus menggunakan masker saat merias calon pengantin. Disarankan untuk jangan langsung mengulas lipstik dari tempatnya dan juga tidak boleh mengoleskan lem bulu mata langsung ke kulit.

Ketujuh, pengantin wanita maupun pria disarankan membuat inovasi gaun dan jas yang bisa dipakai 2-3 acara yang berbeda. Terus, jemur setiap gaun yang sudah dipakai saat fitting

 

 

*Sumber: https://www.weddingku.com/blog/catat-begini-protokol-new-normal-buat-para-vendor-pernikahan

*Foto: https://www.hipwee.com/wedding/new-normal-wedding/