EVENT / Others / June 2020

Tips Awet Jalani Long Distance Marriage (LDM)

Menjalin hubungan pernikahan jarak jauh atau long distance marriage (LDM) memang tidak mudah. Namun, banyak di antara pasangan muda melakukannya, salah satunya demi karir mereka. Menjalani LDM, para pasangan biasanya bertemu dalam satu kurun waktu tertentu, tergantung jarak pemisah. Semakin jauh jarak antara dua pasangan, maka akan semakin sulit untuk bertemu.

Terdengar cukup sulit, bukan? Anda perlu tips tertentu untuk menjalani dan  mempertahankan hubungan ini yang tentu berbeda dari pernikahan pada umumnya. Berikut kiat sukses menjalankan LDM yang kami lansir dari laman weddingku.com:

 

Menyisihkan Waktu

Kunci utama menjaga hubungan LDM tetap romantis salah satunya dengan menyisihkan waktu berdua. Tantangan utama menjalani long distance relationship adalah kurangnya waktu untuk berdua. Misalnya Anda berada di Jakarta dan pasangan berada di kota berbeda. Maka, sisihkan waktu minimal 3 hari dalam satu bulan untuk bertemu untuk sekadar melepas rindu.

Anda dan pasangan juga bisa menggunakan waktu tersebut untuk berlibur bersama. Ibaratnya, Anda dan pasangan akan berbulan madu setiap bulan ke tempat-tempat romantis yang berbeda-beda. Kegiatan ini tentu menambah kedekatan Anda dengannya.

Selain itu, Anda berdua juga perlu menyisihkan waktu untuk membicarakan hal yang serius, karena tak semua bahasan rumah tangga bisa dibicarakan lewat telepon.
Memang, pasangan LDM lebih sedikit berdebat dibandingkan pasangan proksimal. Hanya, kematangan dalam hubungan akan berjalan lambat. Alasannya, pasangan LDM akan lebih sering memaklumi sisi negatif pasangannya, agar tak merusak quality time yang jarang terjadi.

 

Manfaatkan Teknologi

Kemudian, Anda dan pasangan perlu beradaptasi saat berkomunikasi jarak jauh, terlebih jika ada perbedaan zona waktu. Anda harus cermat memanfaatkan teknologi demi memudahkan komunikasi.

Selanjutnya, Anda juga perlu menyimpan memori kebersamaan berdua dalam bentuk cetakan foto  atau video. Anda bisa memajangnya di rumah, meja kerja, gawai, atau dompet misalnya. Sejatinya LDM tak akan terlalu berpengaruh terhadap kegagalan berumah tangga, karena kegagalan tersebut biasanya berasal dari hubungan dan kedekatan Anda dengan pasangan. Jika Anda dan pasangan bisa menjalani hubungan ini dengan baik, maka tak menutup kemungkinan pernikahan Anda akan sama bahagianya dengan pasangan yang bertemu setiap hari.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang berjudul “Going the Distance: Health in Long-Distance Versus Proximal Relationships.” Penelitian menunjukkan pasangan LDM dan proksimal menghasilkan tingkat stres yang sama.

 

*Sumber: https://www.weddingku.com/blog/cara-mempertahankan-pernikahan-buat-kaum-long-distance-marriage

*Foto: https://www.popbela.com/relationship/married/andinarahayu/long-distance-marriage