EVENT / Others / April 2018

Tradisi Pre-Wedding di Beberapa Negara Muslim

Jika kita berbicara soal mempersiapkan pesta pernikahan, pasti identik dengan pesta pora. Namun, ada pula rangkaian tradisi berdasarkan agama maupun budaya setempat yang digelar sebelum hari pernikahan itu tiba. Seperti yang dilakukan oleh calon pengantin di beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim. Untuk itu, berikut kami uraikan ragam acaranya:

 

Henna Party

Pengantin wanita di negara muslim seperti  Timur Tengah dan Asia Selatan lazimnya melangsungkan Henna Party sebelum hari pernikahan. Calon pengantin wanita bersama teman dan keluarga dekatnya akan mengundang henna artist untuk melukiskan ukiran tertentu di tangan dan kaki calon pengantin wanita. Ukiran tersebut menggunakan pasta henna, sejenis daun pacar yang mampu meninggalkan noda merah tua.

Selain mempercantik penampilan, ukiran henna juga berfungsi untuk melindungi mempelai wanita. Pengantin juga bisa diwarnai dengan minyak wangi dan disajikan dengan hadiah perhiasan dan sutra. Perayaan serupa diadakan untuk mempelai pria di banyak negara Islam.

 

Mandi

Anda mungkin sudah tak asing dengan prosesi siraman yang dilakukan calon pengantin Jawa atau calon pengantin sunda. Ritual mandi sebelum hari pernikahan ini ternyata juga terjadi di beberapa negara muslim lainnya. Mandi bukan hanya diartikan sebagai prosesi membersihkan diri, melainkan ritual untuk menyucikan calon pengantin sebelum hari pernikahan.

Pengantin Mesir misalnya akan mandi dengan air yang diambil dari sungai Nil sebelum pernikahan mereka. Sedangkan di desa Punjab, Pakistan, para kerabat akan mengunjungi rumah mempelai pria sebelum hari pernikahan untuk menonton ritual mandi. Pun dengan pengantin wanita Maroko yang akan melakukan ritual penyucian diri yang digelar selama lima hari.

 

Berbagi Minuman

Kalau di negara barat ada istilah wedding toast, maka di Turki ada pula tradisi serupa. Bedanya, tradisi berbagi minuman di kalangan muslim Turki dilaksanakan sebelum pernikahan atau saat prosesi pertunangan.

Imam atau pemimpin agama setempat akan meminta ayah pengantin untuk mengucap doa restu atau dukungan mereka terhadap usulan pernikahan anaknya. Dukungan tersebut akan diulang sebanyak tiga kali di hadapan pihak keluarga dan teman-teman.

Begitu Imam secara resmi mengumumkan pertunangan tersebut, semua orang yang hadir akan mulai minum serbat (sejenis minuman yang terbuat dari es dan jus buah) sebagai bentuk perayaan.

 

Gaye Holud

Gaye Holud atau upacara kunyit adalah tradisi unik yang dilakukan oleh calon pengantin muslim di Bangladesh. Bagi masyarakat setempat, kunyit dipercaya sebagai rempah yang membawa keberuntungan serta mengusir roh-roh jahat. Ritual ini dilaksanakan untuk mempelai wanita juga pria namun dirayakan di tempat terpisah.

Pihak keluarga pria – tanpa mempelai akan datang ke kediaman mempelai wanita dengan membawa hadiah berupa sutra dan permata. Mereka datang dengan kostum sari berwarna kuning dan merah untuk para wanita. Sementara para pria akan mengenakan tunik sutra panjang. Kemudian, pengantin wanita yang juga berpakaian sari  duduk di atas panggung yang sudah dihias dengan bunga-bunga.

Prosesi pun diawali dengan ibu mempelai pria yang mengikat rakhi (sejenis gelang emas berumbai) di sekitar pergelangan pengantin wanita sebagai simbol pertunangan. Gelang ini tidak boleh dilepas sampai setelah pernikahan. Setelah itu, para tamu pun satu per satu mendekati pengantin wanita untuk menggosok kunyit di wajahnya dan di wajah mereka sendiri.

 

*Sumber: http://thewedding.id/planning-2/tradisi-prewedding-unik-yang-digelar-di-berbagai-negara-muslim-44044

*Foto: