EVENT / Others / January 2019
Tradisi Cincin Sebagai Tanda Lamaran
Cincin merupakan sebuah benda yang lumrah diberikan ketika melamar seseorang. Benda ini seakan menjadi barang utama yang diperlukan untuk melamar atau meresmikan hubungan percintaan. Namun, tahukah Anda bahwa tradisi memberikan cincin sebagai tanda lamaran ini sudah berlangsung cukup lama?
Tradisi dan Simbol
Dipercaya tradisi ini sudah berlangsung sejak 3,000 tahun yang lalu di Mesir, di mana mereka menggunakan cincin lamaran yang terbuat dari kulit, tulang, atau gading. Bahan ini pun mulai berkembang dan orang Mesir serta Romawi mulai membuat cincin dari bahan logam.
Model nya yang melingkar juga ternyata tidak hanya digunakan oleh orang Mesir kuno tetapi dari berbagai kebudayaan kuno lainnya. Hal ini karena mereka percaya bahwa lingkaran melambangkan keabadian yang tanpa awal dan tanpa akhir.
Pemberian Cincin
Selain Mesir dan Romawi, pemberian cincin mulai menjadi hal wajib sekitar tahun 1500 di Eropa. Para pria akan memberikan calon istri mereka sebuah cincin yang dinamakan Gimmel Ring. Cincin ini terdiri dari dua pasang cincin yang bisa disatukan. Sebelum menikah, pihak pria dan wanita akan mengenakan bagian dari cincin tersebut yang nantinya akan disatukan dan dikenakan oleh pihak wanita setelah menikah.
Selain itu juga Anda pasti familiar dengan cincin yang diberikan ukiran kata-kata, bukan? Tren ini mulai muncul dari era Renaissance, di mana cincin diukirkan kata-kata puitis atau kalimat cinta yang bermakna bagi kedua pasangan.
Cincin Nikah untuk Pria
Biasanya pihak wanita yang mengenakan cincin pernikahan. Namun hal ini mulai berubah di tahun 1940an, karena banyak pasangan yang harus berpisah akibat Perang Dunia Kedua. Pihak pria pun mulai mengenakan cincin sebagai salah satu cara untuk mengingat pasangan mereka.
Hal ini berlanjut sampai sekarang dimana kedua belah pihak sama-sama mengenakan cincin pernikahan.
Desain Cincin Nikah
Dari era Victorian dan Art Deco, desain cincin pernikahan mulai berubah dengan tambahan motif serta batu permata dalam desainnya. Desain ini sekarang dinamakan ‘vintage style’ dan cukup populer hingga sekarang. Meskipun begitu, baru pada awal abad ke 20 para wanita mulai tertarik dengan desain cincin nikah yang lebih stylish seperti cincin pertunangan.
Tidak hanya itu, sekarang pasangan juga bisa memilih untuk memiliki model cincin kembar atau bahkan membuat model cincin dengan desain kesukaan mereka sendiri. Bahan untuk membuatnya pun mulai beragam dan tidak terbatas pada emas atau perak saja.