EVENT / Others / January 2022
Prosesi Lempar Beras Pada Pesta Pernikahan
Pernahkah Anda menyaksikan beberapa orang melempar beras kepada sepasang pengantin di hari pernikahannya? Jangan heran. Pada beberapa pesta pernikahan yang Anda kunjungi atau bahkan saksikan di media televisi, Anda mungkin sedikit kebingungan mendapati prosesi pelemparan tersebut. Lalu, apa sebenarnya makna dari prosesi melempar beras tersebut?
Tradisi Romawi Kuno
Ternyata, tradisi ini berasal dari zaman Romawi kuno yang dimaksudkan untuk mendoakan kesuburan bagi pengantin yang baru menikah. Proses pelemparan beras kepada pengantin dijadikan sebuah simbol kesuburan, kemakmuran dan keharmonisan dalam rumah tangga. Bahkan di beberapa negara, mempelai wanita dapat mengambil beras-beras tersebut untuk disimpannya sebagai jimat.
Pada mulanya, orang-orang Romawi kuno menjadikan tanaman gandum untuk bahan lemparan di pesta pernikahan mereka. Seiring berjalannya waktu, karena beras menjadi simbol dari kesuburan dan kemakmuran, sehingga orang-orang pun mulai melemparkan beras ke pengantin baru.
Tradisi melempar beras di negara Eropa sudah ada dan dilakukan sejak jaman dulu. Hal ini dimaksudkan sebagai pertanda lambang benih kehidupan. Secara tradisional, tradisi ini dilakukan pada calon pengantin ketika berangkat menuju pemberkatan di gereja. Sebagian orang juga yakin bahwa memakan beras atau gandum yang telah dilempar adalah sebuah bentuk pujian kepada pengantin wanita.
Pro-Kontra Tradisi Lempar Beras
Namun, tradisi ini melempar beras ini tidak lepas begitu saja dari pro dan kontra. Beberapa gereja dan tempat pernikahan di sejumlah negara di Eropa dan lainnya melarang tradisi ini karena dianggap mengganggu lingkungan. Mereka berpendapat beras yang dilempar akan membahayakan burung-burung yang datang kemudian memakan beras hasil prosesi pernikahan yang digelar. Walaupun begitu, nyatanya beberapa pakar burung atau ornithologistberpendapat mereka tidak menemukan kaitan burung dan bahaya memakan beras yang dilempar.
Pada era modern ini, sejumlah negara telah menyesuaikan tradisi melempar beras ini dengan mengganti jenis makanan yang dilemparkan kepada pengantin seperti permen & kacang manis di Italia dan melempar kismis & buah tin di Maroko.
*Sumber: https://www.snopes.com/critters/crusader/birdrice.asp