EVENT / Others / February 2018
Mengenal Berbagai Bahan untuk Gaun Pengantin
Anda calon pengantin, khususnya mempelai wanita perlu mengenal bahan gaun untuk pernikahan Anda. Indahnya gaun pengantin tidak hanya ditentukan oleh desain yang istimewa tapi juga jenis material yang digunakan.
Secara garis besar, kain gaun pengantin dibagi menjadi dua yaitu structured dan soft bridal fabric. Bagian gaun yang berfungsi membentuk tubuh, seperti di perut dan punggung biasanya disusun menggunakan structured fabric. Sementara bagian ornamen dan skirt disusun menggunakan soft bridal fabric. Setiap bahan seperti lace, satin, chiffon dan lainnya memiliki keindahan dan kualitas berbeda yang membuatnya cocok untuk model tertentu namun kurang baik bila digunakan untuk model lain.
SATIN
Kain ini memiliki ciri khas memberikan sentuhan lembut, berkilau serta terlihat glamor. Kain yang terbuat dari kapas atau sutera terbaik ini menjadi bahan yang umum digunakan sebagai wedding dresses. Namun, ‘jatuh’-nya kain dan kemewahan kilaunya bergantung pada kualitas. Semakin tinggi kualitasnya, kilau yang dimiliki kain satin biasanya semakin lembut sehingga terlihat lebih membentuk tubuh. Satin duchesse menjadi jenis satin yang sering dipilih. Karena campuran rayon dan sutera, membuat Anda yang menggunakan terlihat charming tanpa perlu ditambah aplikasi berlebihan. Jenis kain ini paling pas untuk desain gaun minimalis, dan tidak cocok untuk jenis ball gown.

VELVET
Kain beludru ini berfungsi menambah kemewahan gaun. Dahulu kala, velvet dipakai oleh kalangan kelas atas, bangsawan dan para raja terutama di Eropa Timur saat musim dingin. Mereka menggunakan velvet karena memiliki tekstur yang sangat lembut dan memberikan kehangatan pada tubuh. Bahan velvet yang terkesan ‘berat’ dan mewah tersebut menjadi imbang dengan potongan gaun yang sederhana namun seksi. Saat ini velvet dibuat menggunakan benang khusus dari kapas, velour, beludru dan kordurai yang dapat diproduksi dengan harga lebih murah. Namun, velvet sutera adalah jenis velvet terbaik.

LACE
Kain yang memiliki motif floral di seluruh permukaan bahan. Kain ini awalnya dibuat tangan manusia sehingga harga yang ditawarkan lebih mahal. Kini, lace dapat dibuat oleh mesin tekstil khusus dan bahkan dapat ditambahkan motif tertentu untuk mempercantik gaun pengantin. Lace tidak hanya memberikan efek klasik dan elegan, lace berkualitas tinggi mampu memberikan kesan siluet tubuh Anda dengan indah. Kain ini dikelompokkan menurut bentuk jaring dan sulaman motifnya, seperti chantily lace, alencon dan battenburg.

CHIFFON
Luxury fabric yang satu ini, merupakan kain favorit wedding dresses. Memiliki karakter kain yang tidak jauh berbeda dengan kain tulle. Tipis, transparan, ringan dan lembut saat dikenakan merupakan ciri dari bahan ini. Salah satu jenis chiffon, silk pada umumnya memiliki permukaan yang sedikit licin karena terbuat dari sutera. Selain itu, bahan yang terbuat dari campuran bahan sintesis seperti rayon dan polyester ini, juga dapat digunakan untuk busana malam, scarf ataupun veil sebagai pengembang gaun. Calon pengantin yang menggunakan kain ini, akan terlihat cantik elegan.

TULLE
Kain tulle adalah salah satu jenis kain wedding dresses yang ringan, tipis, dan transparan. Kain yang bersifat melayang dan lembut ini terbuat dari berbagai serat, seperti sutra, nilon, dan rayon yang memiliki bentuk menyerupai jaring dengan lubang-lubang kecil membentuk heksagonal. Memiliki beragam warna dan jenis, baik yang polos ataupun dengan aplikasi taburan glitter yang memberikan efek berkilau pada kain tersebut, membuat kain tulle tidak hanya digunakan untuk gaun pengantin saja tetapi juga pada busana penari balet dan busana lainnya. Karena kain tulle biasanya digunakan untuk menciptakan kesan mengembang dan sebagai underskirts untuk menciptakan bentuk kaku pada gaun pengantin.

DUPIONI
100% kain sutera yang ringan dan hampir mirip dengan shantung ini, kadang disebut sebagai rough thai sutra. Karakter tekstur fisiknya agak kasar bila diraba, meski tampilannya memantulkan kilauan lembut dan eksotis saat digunakan. Dupioni menjadi salah satu tren material gaun pengantin karena mudah diaplikasikan untuk gaun tampil elegan. Selain itu, sejak awal kain dupioni dikenal dapat memberikan tampilan mewah dan sensual pada wedding dresses.

ORGANZA
Kain tipis dan lembut, namun lebih kaku dari chiffon, sedikit mirip taffeta namun lebih tebal, itulah kain organza. Biasa digunakan sebagai ruffle dan efek mengembang pada bagian skirt karena dapat memberikan kesan siluet yang indah pada tubuh si pemakai walau banyak bergerak sekalipun, tentu Anda sering menemui kain ini di gaun pengantin. Organza terlihat kontemporer ketika dikenakan pada model minimalis tanpa ornamen, sementara kesan klasik dan muda timbul ketika organza dihiasi manik-manik dan renda. Oleh karena organza bersifat mengembang, sebaiknya pengantin yang berukuran big size menghindari bahan ini.

TAFFETA
Taffeta memiliki ciri khas kilau yang berserat tipis, sehingga harus dikombinasikan dengan kain lainnya agar menghasilkan tekstur elegan pada yang menggunakannya. Namun, perlu diketahui kombinasi beberapa bahan dalam satu gaun menyulitkan calon pengantin bergerak. Selain terbuat dari sutera atau serat sintesis, alur tenunan taffeta biasanya terlihat jelas serta seakan tampak berubah warna dari berbagai sudut pandang. Hal ini menjadikan taffeta sebagai pilihan tepat untuk gaun dengan model rok penuh.
Terdapat beragam varian kain taffeta, seperti jenis moiré taffeta yang memiliki fitur halus dan berombak pada seluruh bagian kain. Selain itu ada jenis silk taffeta yang memiliki keindahan yang sama, namun lebih lembut dan lebih berkilau. Paling sesuai untuk desain kontemporer dan minimalis, serta paling pas untuk pengantin big size.

*Sumber:
http://thewedding.id/bridal-gallery/bahan-gaun-pengantin-dari-velvet-sampai-satin-26748/1
*Foto: http://elleuk.cdnds.net/17/29/980×490/landscape-1500299357-gettyimages-159291399.jpg