EVENT / Others / September 2016

Liga Tari Krida Loka 2015 – Misi Budaya ke Semenanjung Eropa

“Karena salah satu nikmat terbesar dalam seni adalah berbagi; berbagi keindahan, pesan, dan kebahagiaan.”

Siang itu, jumat (22/05/2015) sesi pertama pertunjukan krida loka dimulai. Pentas yang diselenggarakan di Soehanna Hall, The Energy diisi oleh puluhan penonton yang siap menonton pertunjukan liga tari selama kurang lebih dua jam. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pentas diselenggarakan untuk pengumpulan dana bukan untuk gelar pamit.

Pertunjukan ini dipersembahkan oleh Mahasiswa Universitas Indonesia Krida Budaya dengan tajuk PANGGUNG KRIDA LOKA “Menari Membudaya Indonesiaku”. Dengan penata artistik Tom Ibnur  dan didukung audiovisual yang dikemas secara spektakuler diselenggarakan selama 3 hari 5 sesi di Soehanna Hall.

Tari topeng sukiwana menjadi tarian pembuka pada siang itu. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Niniek L. Karim dan penampilan A.G Sudibyo membawakan tembang Batak. Tidak ketinggalan sang koreografer, Tom Ibnur pun menjadi prolog penampilan tari kedua yang dibawakan oleh para pejuang budaya Universitas Indonesia.

Dilanjutkan dengan munculnya penari wanita menggunakan baju khas Padang, Sumatera Barat. Dengan ritual khas Sumatera Barat, penari pun datang menenteng bakul anyaman rotan berisi piring. Yang kemudian aksi selanjutnya membuat kagum para penonton di Soehanna Hall tersebut. Penari-penari pun mengelilingi panggung, menurunkan piring dan menari di atas piringnya. Keluwesan penari saat pertujukan membuat penonton takjub. Didukung dengan lighting yang megah seolah menyempurnakan pertunjukan siang itu.

Pertunjukan pengumpulan dana Krida Loka ini akan dimanfaatkan sebagai modal keberangkatan ke Eropa. “Strategi khusus dengan paket acara yang tidak hanya berisi tari-tarian ini membuktikan bahwa sesungguhnya seni tradisi tidak membosankan. Kegiatan pengumpulan dana ini akan dimanfaatkan sebagai modal keberangkatan misi budaya mereka ke Portugal, Spanyol, dan Belgia.” Ujar Lenggo, ketua acara Liga tari.

Pertunjukan yang diselenggarakan di area perkantoran dan kawasan bisnis daerah Sudirman ternyata memiliki alasan tersendiri. Selain untuk pengumpulan dana, pihak penyelenggara pun ingin memperkenalkan budaya lokal kepada eksekutif, pekerja kantoran dan juga anak muda. Alasan inilah yang membuat mereka memilih Soehanna Hall sebagai venue pertunjukan saat itu.

“Kalau bukan kita, siapa lagi? Sering-sering nonton pertunjukan, akan bawa feel kalian,” tutup Lenggo.