EVENT / Others / March 2019

Tipikal Pasangan yang Sebaiknya Tidak Dinikahi

 

Mungkin pernah Anda mengalami suatu ketika ada seseorang (atau mungkin Anda sendiri) bertanya “Bagaimana caranya saya bisa tahu kalau saya menikah dengan orang yang tepat?” mungkin terdengar klise tapi hal ini memang penting, khususnya bagi masa depan.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Roger Barrier, dari Crosswalk punya gambaran tipe sosok orang (bisa pria dan wanita) yang sebaiknya dihindari untuk dinikahi. Lalu seperti apa saja tipikal sosok yang harus dipikir berulangkali sebelum dinikahi?

 

Berikut kami lansir pernyataan Barrier tentang tipikal pasangan yang sebaiknya dihindari untuk beranjak ke jenjang pernikahan:

 

Berbeda Keyakinan

Sebut saja beda agama. Jika seseorang sedari kecil sudah disirami ajaran-ajaran agama tertentu, otomatis diri mereka tumbuh dengan pegangan ajaran-ajaran tersebut. Otomatis pola pikirnya sama.

Memang setiap agama mengajarkan cinta kasih, tapi pada dasarnya ada poin-poin krusial penerapan yang berbeda. Yang satu agama saja kerap berbeda pemikiran – apalagi yang berbeda agama.

 

Mereka yang Pernah Bercerai

Kecuali jika Anda tahu persis apa yang terjadi, alasan dan Anda sadari pasangan yang Anda yakini pernah bercerai. Tapi tetap saja, mereka pernah gagal. Jika alasannya karena si calon bercerai karena tindakan KDRT, tentu saja itu di luar kendali.

 

Tumbuh dari Keluarga Disfungsional

Ini tentu saja bisa menjadi keuntungan atau malah kerugian. Mengingat masing-masing keluarga punya tingkat disfungsi yang berbeda-beda. Ada keluarga disfungsi yang justru bisa membangun karakter, tapi ada juga yang justru membawa rasa sakit hati dan kekecewaan berat.

Ada seorang ayah yang punya jabatan, agamanya yang baik, tapi ia justru menghancurkan kehidupan anak-anaknya. Ia sama sekali tak pernah mencintai dan mengajarkan disiplin ke anak-anaknya. Anak-anaknya pun menderita hingga mengalami kekerasan secara mental, fisik, bahkan keduanya.

Tapi di lain pihak, ada seorang ayah yang masa kecilnya dimusuhi seluruh kakaknya (ia anak bungsu) dan menjualnya ke Mesir jadi budak. Tapi justru ia menggunakan latar pertumbuhan hidupnya menjadi berkat buat keluarganya saat keluarganya menderita.

 

Pemarah

Orang yang sedikit-sedikit marah karena hal-hal yang tak sesuai dengan keinginannya, jelas tak akan pernah membuat rumah aman tentram. Kenyamanan jadi kunci sebuah keluarga harmonis.

Betul, sekali-sekali pasti ada masalah dan kesulitan tapi jika itu semua diselesaikan dengan amarah, tentu saja tak baik untuk psikis siapapun. Apalagi buat seorang anak nantinya.

 

Bermasalah dengan Karakter

Hal ini biasa disebut personality disorder. Mereka adalah orang yang suka emosional – bukan hanya pemarah, tapi sering bertindak impulsif dan perubahan mood yang tiba-tiba.

Mereka yang bermasalah dengan karakter ini tak bisa mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini terlihat dari kebiasaan mereka yang tak pernah mau minta maaf – kecuali jika diingatkan secara baik-baik. untuk itu, lebih baik Anda menghindari tipikal pasangan seperti ini.

 

*Sumber: http://thewedding.id/planning-2/nggak-banget-jadi-pasangan-49759

*Foto: https://couplestherapyinc.com/why-is-my-husband-so-angry/